HOME
BENCANA ALAM DAN UMKM

Wilayah Indonesia berlokasi di Cincin Api Pasifik, yaitu wilayah yang banyak melakukan aktivitas tektonik, sehingga Indonesia selalu menghadapi resiko seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami dan banjir. Selama 15 tahun terakhir, Indonesia telah menjadi headline pada media dunia karena terjadinya berbagai bencana alam yang merugikan, bahkan telah menyebabkan tewas korban ribuan jiwa serta kerugian bisnis dan ekonomi yang parah. Salah satunya yang terdampak adalah dari golongan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Sebagai contoh, bencana akibat gempa tahun 2006 silam di Yogyakarta dan sebagian Jawa Tengah telah mengakibatkan kerugian besar bagi UMKM. Kerugian langsung UMKM pada kejadian itu mencapai Rp. 3,42 miliar, total kerugian akibat tutupnya pasar mencapai Rp.293,33 miliar, dan sekitar 900 UMKM bangkrut. Bencana telah menyebabkan tempat usaha dan alat produksi tidak berjalan, dan UMKM kehilangan pelanggan dan pemasok. Selain itu hampir semua pelaku UMKM tidak memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk melakukan mitigasi risiko. Akibatnya mereka kesulitan untuk membangun kembali usahanya dan mengalami kebangkrutan. Alasan lain adalah peran Pemerintah yang disibukkan dalam menangani bencana alam yang bertubi-tubi yang datang bersamaan, dirasakan belum mampu mencapai perannya secara maksimal dalam program mitigasi risiko usaha UMKM terdampak bencana. Semarang karena menjadi salah satu kota yang sering terdampak risiko baik imbas dari gempa, banjir, longsor maupun rob.